Wednesday, December 23, 2009

Belajar Sukses dari Orang Gagal

saya harap gak ada pendapat umum yang menyatakan bahwa kesuksesan seseorang sering didapatkan karena adanya faktor pendukung yang dapat menunjang. katakanlah faktor pendukung itu adalah uang, penampilan fisik yang baik, IQ, dll. sehingga dengan penunjang tersebut seseorang yang kaya bisa dengan mudah belajar di sekolah terbaik dengan fasilitas lengkap tetapi tentunya dengan biaya mahal. orang berpenampilan fisik yang baik dapat menjadi pekerja seni (aktor/aktris) yang kita sama2 tahu jumlah penghasilannya. ataupun orang berintelenjensia tinggi yang bisa masuk ke sekolah favorit mana pun yang ia mau dengan gratis karena mendapat beasiswa.

Namun demikian, kenyataan yang saya jumpai di lapangan tidak senantiasa sama dengan anggapan tersebut. jika anda jeli dan memperhatikan, sebenarnya anggapan di atas tadi tidak selalu benar. sebagai gambaran akan saya coba berikan contoh mereka yang sebetulnya tidak memiliki faktor2 penunjang tersebut, tetapi hidupnya dapat lebih bermakna dibandingkan manusia pada umumnya.

1. Ludwig von Beethoven

Anda tentu sudah sangat mengenal dengan sosok yang saya sebut di atas ini. seorang komposer jenius yang berhasil banyak menciptakan serenade rumit nan fenomenal. bagi mereka yang menggemari aliran musik klasik seperti saya, maka pasti akan mengenal karakter musik ciptaan Beethoven ini. alunan musiknya lebih menonjolkan kesan emosi, semangat, dan beritme tinggi.
tetapi tahukah anda bahwa Beethoven ternyata adalah seorang yang TULI...

2. Andrie Wongso

Siapa yang tidak kenal dengan pembicara hebat ini. dia adalah seorang otodidak & pembelajar sejati. anda yang senang dengan dunia motivasi pasti mengenal beliau. jika beliau diundang untuk berbicara dalam suatu seminar, sudah dapat dipastikan semua tempat duduk akan terisi penuh. bicaranya penuh emosi yang menularkan semangat yang meledak-ledak kepada pendengarnya.

tetapi tahukah anda bahwa seorang Andri Wongso ternyata hanya sekolah sampai Sekolah Dasar (SD) saja...

3. Eko Ramaditya

Barangkali tidak terlalu banyak orang yang mengenal beliau. beliau seorang pemuda yang bekerja sebagai music director di perusahaan game Nintendo Jepang. beliau adalah salah satu orang Indonesia yang berhasil menembus bidang pekerjaan yang bergengsi di perusahaan game internasional tersebut. (kisah hidup beliau bisa selengkapnya anda baca di www.ramaditya.com)

tetapi tahukah anda bahwa Ramaditya adalah seorang yang BUTA sejak lahir...


4. Thomas Alva Edison

Jika menyebut nama ini maka kepala kita akan langsung mengingat lampu. Thomas Alva Edison seorang penemu besar yang telah menemukan ribuan produk, dan salah satu yang paling terkenal adalah lampu pijar.
tetapi tahukah anda bahwa Thomas Alva Edison pun dulunya pernah dianggap BODOH oleh guru SD-nya. Bahkan sempat diusir dan dipukul hingga pendengarannya rusak oleh kondektur kereta tempat dia biasa melakukan eksperimennya.


5. Hee Ah Lee

Hee Ah Lee, seorang yang berkebangsaan Korea. Seorang anak berusia 9 tahun yang telah pergi keliling dunia untuk melakukan tour musik. ia seorang pemain piano yang berbakat dan banyak mendapat penghargaan tingkat internasional. bahkan ia mampu memainkan salah satu musik klasik ciptaan Wolfgang Amadeus Mozart yang pemain musik klasik berpengalaman sekalipun tidak sanggup memainkannya karena tingkat kerumitan melodi yang sangat tinggi.

tetapi tahukah anda bahwa Hee Ah Lee memainkan piano miliknya hanya dengan 4 JARI pada kedua tangannya, 2 jari di tangan kiri, dan 2 jari di tangan kanan. ia pun terlahir dengan memiliki kaki yang pendek dan tidak normal.


6. Hirotada Ototake
Seorang berkebangsaan jepang yang barangkali belum banyak di kenal di Indonesia. tetapi di jepang, ia orang yang cukup terkenal lantaran berhasil menjadi pemenang lomba essay tingat nasional. Hiro juga merupakan mahasiswa Universitas Waseda Jepang, yang merupakan salah satu dari dua universitas swasta paling bergengsi dan banyak diincar di jepang.

tetapi tahukah anda bahwa Hirotada Ototake terlahir dengan TIDAK MEMILIKI TANGAN & KAKI. sehingga sampai saat ini sekalipun, untuk beraktifitas, ia harus dibantu oleh kursi roda.

contoh-contoh yang saya sebutkan di atas hanyalah sebagian kecil yang dapat saya temukan. sedangkan pada kenyataannya, tentu akan lebih banyak lagi. mereka telah mampu mematahkan anggapan orang bahwa kesuksesan hanya dapat dicapai oleh mereka yang terlahir dengan segala fasilitas. berkarya dengan segala keterbatasan. menjadikan diri mereka lebih berharga dibandingkan orang-orang berpenampilan 'sempurna' dan memiliki semuanya, tapi tidak pernah berbuat apa pun yang berharga!

hmmm... jika mereka bisa, maka kamu pun PASTI lebih bisa!!!

Monday, December 21, 2009

Praktik Nikah Siri, Banyak Ruginya…

oleh Mariana Aminuddin

Kalau orang berpikir bahwa hak-hak dan kewajiban yang akan mereka dapatkan dari sebuah pernikahan siri sama dengan pernikahan yang dilakukan secara legal (read => legal menurut negara, tercatat di Catatan Sipil, maupun di KUA), terutama bagi kaum perempuan, jelas itu salah. Karena tidak tercatat secara resmi di kantor apapun milik negara, jelas kaum perempuan tidak akan mendapatkan hal-hal yang mereka harapkan seperti ketika mereka menikah secara resmi (e.g. biaya untuk kehidupan sehari-hari, warisan, pengakuan atas adanya anak yang lahir, dll.)

Sehingga, kalau tidak siap dengan itu semua, ya, jangan pernah mau berpikiran untuk melakukan nikah siri.

Dalam kenyataan, seorang perempuan yang menikah secara resmi pun terkadang tidak mendapatkan hak-hak mereka, misal: pengakuan anak. Berapa banyak kasus di sekitar kita yang telah kita dengar ketika seorang suami tiba-tiba saja tidak mengakui anak yang dilahirkan oleh istrinya sebagai anaknya? Dengan berdalih segala macam, laki-laki banyak yang melarikan diri dari tanggung jawab ini. Contoh lain: uang bulanan. Banyak laki-laki yang tiba-tiba merasa tidak lagi perlu memberi nafkah karena dia anggap istrinya tidak lagi memerlukannya setelah si istri bekerja dan mendapatkan gaji yang sekiranya mencukupi keperluan sebulan. Contoh lain: setelah terjadi perceraian, hukum di Indonesia mewajibkan sang ayah untuk tetap membiayai kebutuhan sang anak sampai si anak tumbuh dewasa. Kenyataan: berapa banyak laki-laki yang melenggang begitu saja setelah perceraian?

Boro-boro memberi nafkah untuk membiayai kebutuhan, ingat saja tidak.

Menurut hukum, laki-laki seperti ini bisa dituntut ke pengadilan. Kenyataan: berapa banyak kaum perempuan yang tidak mampu menuntut ke pengadilan karena mahalnya biaya untuk mengurusi hal ini?
Nikah siri, menurut pendapatku, hanya melegalkan hubungan seks saja antara laki-laki dan perempuan. Banyak kaum laki-laki yang memanfaatkan praktik nikah siri ini hanya untuk memanjakan libidonya semata dan mata keranjangnya saja. Kaum perempuan yang mau dinikah siri harus ingat ini, sehingga harus tidak kalah cerdik dari kaum buaya darat ini.
(Mereka melakukan nikah siri KATANYA untuk menghindari zina. Padahal seberapa yakin mereka bahwa pernikahan siri yang hanya untuk main-main ini diridhoi oleh Allah? Padahal semua ini hanyalah buatan kaum laki-laki yang egois saja!)

Untuk mengatasi hal ini, kaum perempuan harus mandiri dan percaya diri. Kalau sampai bersedia untuk melakukan nikah siri, ingatlah bahwa mereka harus MENDAPATKAN KEUNTUNGAN dari pernikahan secara sembunyi-sembunyi ini, karena laki-laki yang melakukannya pun hanya untuk medapatkan keuntungan bagi diri mereka.